Entri Populer

Kamis, 31 Maret 2011

SERANGGA INSECTA

Insecta

Kelompok hewan yang mendominasi lingkungan hampir 75 % dari PCPNAMAEC , Hewan ini adalah bagian dari Arthropoda yang tubuhnya beruas-ruas yang sering disebut dengan serangga , yang kemudian dengan melihat jumlah kakinya ia juga disebut denga heksapoda.
Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan serangga ini lebih eksis cepat terevolusi dan tuntutan kehidupannya tentu sederhana ada makanan hidup dah pasti , maksudnya variasi dalam kelas insecta ini menunjukkan baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya sangat di setujui lingkungan.
Ciri-ciri Insecta, antara lain:
-
Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
-
Kepala dengan:
a. Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang
antena sebagai alat peraba.
b. Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan
menggigit.
-
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila),
dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
-
Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.

- Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)

Tipe mulut serangga
(1) Tipe orthopteran: mandibula keras, menggigit dan mengunyah, contoh belalang.
(2) Tipe hemipteran: punya 4 alat penusuk (stilet), contoh kutu busuk dan wereng.
(3) Tipe anopluran: punya 3 stilet, menusuk dan mengisap, contoh kutu pengisap darah.
(4) Tipe dipteran: mulut untuk menusuk dan menjilat, contoh nyamuk dan lalat.
(5) Tipe hymenopteran: pengisap, contoh lebah.
(6) Tipe lepidopteran: mulut seperti belalai untuk mengisap, contoh kupu-kupu.




Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua
pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
-
Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada
belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi
untuk meletakkan
telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
-
Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus,
rektum dan anus.
-
Sistem saraf tangga tali.
-
Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
-
Sistem peredaran darah terbuka.
-
Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
-
Tempat hidup di air tawar dan darat.
-
Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur
sampai dewasa.



SISTEM EKSKRESI SERANGGA
Buluh Malphigi, terdapat pada kebanyakan antropoda seperti kelompok insekta. Tabung-tabung melekat pada bagian tengah (midsection) dari sistem pencernaan insekta, mengumpulkan cairan tubuh dari hemoplymph yang membasahi sel. Cairan-cairan tersebut, yang mengandung buangan nitrogen dan material (garam dan mineral) akan disalurkan ke dalam midgut.
Pelajarilah struktur dalam belalang pada gambar berikut!


Gambar Struktur dalam belalang

Untuk menguji kemampuan Anda, cobalah jawab pertanyaan berikut.
1. Cobalah bandingkan perbedaan ciri-ciri Insecta dengan Myriapoda.
2. Perhatikan gambar struktur tubuh belalang, tunjukkan urutan sistem
pencernaannya!
Bila Anda kesulitan untuk menjawabnya, cobalah baca sekali lagi uraian di
atas dengan seksama. Kemudian coba jawab kembali pertanyaan tersebut.
Berikutnya Anda dapat mempelajari mengenai klasifikasi serangga.
Klasifikasi (penggolongan) Insecta (serangga)
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis.

Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai
dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami
metamorfosis,misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan metamorfisnya,
seranggadibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan
sebagai berikut:

1. Telur
2. Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama
dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3. Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua
organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.

Sebagai contoh pelajarilah daur hidup belalang berikut ini!

Gambar Daur hidup belalang
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Achyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera


Berikut pelajarilah uraian ordo-ordo tersebut satu persatu dan dimuali dari
ordo Archyptera/Isoptera.
1. Ordo Archyptera atau Isoptera
Ciri-ciri ordo Archyptera:
-
Metamorfosis tidak sempurna.
-
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya.
Kedua sayap tipis seperti jaringan.
-
Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)
Keterangan:
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:

-
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan
tugasnya adalah bertelur.

-
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.

-
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.

-
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.

Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini!


Gambar Perkembangan telur rayap sampai dewasa

2. Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Ciri-ciri ordo Orthoptera:
-
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan
sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput.
Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang,
setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat
dan besar.
-
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.
-
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat
digunakan untuk meletakkan telur.
-
Tipe mulutnya menggigit.


Contoh:
- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)




Gambar Belalang

3. Ordo Odonata
Ciri-ciri Ordo Odonata:

- Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora

Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)

4. Ordo Hemiptera (bersayap setengah)
Ciri-ciri Hemiptera :
- Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.
- Tipe mulut menusuk dan mengisap
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)




Gambar Contoh hewan Hemiptera

5. Ordo Homoptera (bersayap sama)
Ciri-ciri Homoptera :
- Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.
Contohnya :
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)


Gambar Contoh hewan Homoptera

Kelompok Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis
sempurna.Tahapan dari daur serangga yang mengalami
metamorfosis sempurna
adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan
muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa.
Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga
tidak melakukan kegiatan, pada saat itu
pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ.
Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi
6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera

Selanjutnya pelajarilah uraian tiap-tiap ordo dan dimulai
dengan ordo Neuroptera.
1. Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago)


2. Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)
Ciri-ciri ordo Lepidoptera:
-
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
-
Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
-
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a. Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar

b. Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
-
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.

Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:

a. Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)

b. Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada
malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)

Gambar Hewan kelompok Lepidoptera

3. Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)
Ciri-ciri ordo Diptera:
- Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.
- Mengalami metamorfosis sempurna.
- Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.
Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)



Gambar Macam-macam Diptera
(a) lalat rumah; (b) lalt tze-tze; (c) nyamuk kecil; (d) nyamuk




Untuk membedakan nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes perhatikan gambar 23 berikut ini!


Gambar Perbedaan posisi larva dan pupa nyamuk di dalam air serta posisi nyamuk dewasa dalam keadaan hinggap



4. Ordo Coleoptera (bersayap perisai)
Ciri-ciri ordo Coleoptera:
-
Mempunyai dua pasang sayap.
-
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat
tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.
-
Mengalami metamorfosis sempurna.
-
Tipe mulut menggigit.


Contoh:

a. Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
b. Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
c. Kumbang beras (Calandra oryzae)

Gambar 24. Hewan kelompok Coleoptera

5. Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)
Ciri-ciri ordo Siphonoptera :
-
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna
untuk meloncat.
-
Mempunyai mata tunggal.
-
Tipe mulut mengisap.

-
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala
– dada dan perut tidak jelas)
-
Metamorfosis sempurna



Contoh:
-
Pinjal manusia (Pubex irritans)
-
Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
-
Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
-
Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat
menularkan kuman pes / sampar.


6. Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)
Ciri-ciri ordo Hymenoptera:
-
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.
-
Tipe mulut menggigit.



Contoh:
-
Lebah madu (Apis mellifera)
-
Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi
kayu pada bangunan rumah

Serangga

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
?Serangga
Rentang fosil: Karbonifer - Masa kini
Plumpollen0060.jpg
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Arthropoda
Upafilum: Hexapoda
Kelas: Insecta
Linnaeus, 1758
Ordo
lihat teks
Serangga (disebut pula Insecta, dibaca "insekta") adalah kelompok utama dari hewan beruas (Arthropoda) yang bertungkai enam (tiga pasang); karena itulah mereka disebut pula Hexapoda (dari bahasa Yunani yang berarti "berkaki enam") [1]
Kajian mengenai peri kehidupan serangga disebut entomologi[1] Serangga termasuk dalam kelas insekta (subfilum Uniramia) yang dibagi lagi menjadi 29 ordo, antara lain Diptera (misalnya lalat), Coleoptera (misalnya kumbang), Hymenoptera (misalnya semut, lebah, dan tabuhan), dan Lepidoptera (misalnya kupu-kupu dan ngengat)[2]. Kelompok Apterigota terdiri dari 4 ordo karena semua serangga dewasanya tidak memiliki sayap, dan 25 ordo lainnya termasuk dalam kelompok Pterigota karena memiliki sayap [2].
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi.[1] Ukuran serangga relatif kecil dan pertama kali sukses berkolonisasi di bumi. [1]

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Sejarah

  • Keaneka-ragaman serangga telah terdapat pada periode Carboniferous (sekitar 300 juta tahun yang lalu).
  • Pada periode Permian (270 juta tahun yang lalu) beberapa kelompok serangga telah menyerupai bentuk yang dijumpai sekarang. 
  • Sayap pada serangga mungkin pada awalnya berevolusi sebagai perluasan kutikula yang membantu tubuh serangga itu menyerap panas, kemudian baru menjadi organ untuk terbang  Pandangan lain menyarankan bahwa sayap memungkinkan hewan itu meluncur dari vegetasi ke tanah, atau bahkan berfungsi sebagai insang dalam serangga akuatik. [1]Hipotesis lain menyatakan bahwa sayap serangga berfungsi untuk berenang sebelum mereka berfungsi untuk terbang 

[sunting] Kemampuan

  • Salah satu alasan mengapa serangga memiliki keanekaragaman dan kelimpahan yang tinggi adalah kemampuan reproduksinya yang tinggi, serangga bereproduksi dalam jumlah yang sangat besar, dan pada beberapa spesies bahkan mampu menghasilkan beberapa generasi dalam satu tahun.
  • Kemampuan serangga lainnya yang dipercaya telah mampu menjaga eksistensi serangga hingga kini adalah kemampuan terbangnya.Hewan yang dapat terbang dapat menghindari banyak predator, menemukan makanan dan pasangan kawin, dan menyebar ke habitat baru jauh lebih cepat dibandingkan dengan hewan yang harus merangkak di atas permukaan tanah. 
  • Umumnya serangga mengalami metamorfosis sempurna, yaitu siklus hidup dengan beberapa tahapan yang berbeda: telur, larva, pupa, dan imago . Beberapa ordo yang mengalami metamorfosis sempurna adalah Lepidoptera, Diptera, Coleoptera, dan Hymenoptera.  Metamorfosis tidak sempurna merupakan siklus hidup dengan tahapan : telur, nimfa, dan imago. Peristiwa larva meniggalkan telur disebut dengan eclosion.[rujukan?] Setelah eclosion, serangga yang baru ini dapat serupa atau beberapa sama sekali dengan induknya . Tahapan belum dewasa ini biasanya mempunyai ciri perilaku makan yang banyak .
Pertumbuhan tubuh dikendalikan dengan menggunakan acuan pertambahan berat badan, biasanya dalam bentuk tangga dimana pada setiap tangga digambarkan oleh lepasnya kulit lama (exuvium), dimana proses ini disebut molting [2]. Karena itu pada setiap tahapan, serangga tumbuh sampai dimana pembungkus luar menjadi terbatas, setelah ditinggalkan lagi dan seterusnya sampai sempurna [3].

[sunting] Ragam

Lebih dari 800.000 spesies insekta sudah ditemukan. Terdapat 5.000 spesies bangsa capung (Odonata), 20.000 spesies bangsa belalang (Orthoptera), 170.000 spesies bangsa kupu-kupu dan ngengat (Lepidoptera), 120.000 bangsa lalat dan kerabatnya (Diptera), 82.000 spesies bangsa kepik (Hemiptera), 360.000 spesies bangsa kumbang (Coleoptera), dan 110.000 spesies bangsa semut dan lebah (Hymenoptera)..
Ordo Lepidoptera ketika fase larva memiliki tipe mulut pengunyah, sedangkan ketika imago memiliki tipe mulut penghisap. Adapun habitat dapat dijumpai di pepohonan . Ordo Collembola memiliki ciri khas yaitu memiliki collophore, bagian yang mirip tabung yang terdapat pada bagian ventral di sisi pertama segmen abdomen . Ada beberapa dari jenis ini yang merupakan karnivora dan penghisap cairan . Umumnya Collembolla merupakan scavenger yang memakan sayuran dan jamur yang busuk, serta bakteri, selain itu ada dari jenis ini yang memakan feses Artropoda, serbuk sari, ganggang, dan material lainnya . Ordo Coleoptera memliki tipe mulut pengunyah dan termasuk herbivore . Habitatnya adalah di permukaan tanah, dengan membuat lubang, selain itu juga membuat lubang pada kulit pohon, dan ada beberapa yang membuat sarang pada dedaunan .. Ordo Othoptera termasuk herbivora, namun ada beberapa spesies sebagai predator. .Tipe mulut dari ordo ini adalah tipe pengunyah. Ciri khas yang dapat dijumpai yaitu sayap depan lebih keras dari sayap belakang .
Ordo Dermaptera mempunyai sepasang antenna, tubuhnya bersegmen terdiri atas toraks dan abdomen . Abdomennya terdapat bagian seperti garpu . Ordo Diplura memiliki mata majemuk, tidak terdapat ocelli, dan tarsinya terdiri atas satu segmen. Habitatnya di daerah terrestrial, dapat ditemukan di bawah batu, di atas tanah, tumpukan kayu, di perakaran pohon, dan di gua. Ordo ini merupakan pemakan humus . Ordo Hemiptera memiliki tipe mulut penusuk dan penghisap. Ada beberapa yang menghisap darah dan sebagian sebagai penghisap cairan pada tumbuhan. Sebagian besar bersifat parasit bagi hewan, tumbuhan, maupun manusia. Ordo ini banyak ditemukan di bagian bunga dan daun dari tumbuhan, kulit pohon, serta pada jamur yang busuk  Ordo Odonata memiliki tipe mulut pengunyah. Umumnya Ordo ini termasuk karnivora yang memakan serangga kecil dan sebagian bersifat kanibal atau suka memakan sejenis. Habitatnya adalah di dekat perairan. Biasanya ditemukan di sekitar air terjun, di sekitar danau, dan pada daerah bebatuan [3].
Sub kelas Diplopoda memiliki ciri tubuh yang panjang seperti cacing dengan beberapa kaki, beberapa memiliki kaki berjumlah tiga puluh atau lebih, dan segmen tubuhnya menopang dua bagian dari tubuhnya  Hewan jenis ini memiliki kepala cembung dengan daerah epistoma yang besar dan datar pada bagian bawahnya [2]. Habitatnya adalah di lingkungan yang basah, seperti di bawah bebatuan, menempel pada lumut, di perakaran pohon, dan di dalam tanah. Tipe mulutnya adalah pengunyah . Beberapa dari jenis ini merupakan scavenger dan memakan tumbuhan yang busuk, selain itu ada beberapa yang merupakan hama bagi tanaman .

[sunting] Biologi Serangga

Anatomi serangga betina
A- Kepala (caput)   B- Dada (thorax)   C- Perut (abdomen)
1. antena
2. ocelli (bawah)
3. ocelli (atas)
4. mata majemuk
5. otak (ganglia otak)
6. dada depan (prothorax)
7. pembuluh darah dorsal
8. saluran trakea (ruas-ruas dengan spirakulum)
9. dada tengah (mesothorax)
10. dada belakang (metathorax)
11. sayap depan
12. sayap belakang
13. perut
14. jantung
15. ovarium
16. perut belakang (usus, rektum, anus)
17. anus
18. vagina
19. berkas saraf (ganglia perut)
20. saluran Malpighia
21. tungkai dada
22. cakar pengait
23. tarsus
24. tibia
25. femur
26. trochanter
27. perut depan
28. ganglion dada
29. coxa
30. kelenjar ludah
31. ganglion suboesophagus
32. mulut
Serangga merupakan hewan beruas dengan tingkat adaptasi yang sangat tinggi. Fosil-fosilnya dapat dirunut hingga ke masa Ordovicius. Fosil kecoa dan capung raksasa primitif telah ditemukan. Sejumlah anggota Diptera seperti lalat dan nyamuk yang terperangkap pada getah juga ditemukan.

[sunting] Metamorfosis pada Serangga

Hewan ini juga merupakan contoh klasik metamorfosis. Setiap serangga mengalami proses perubahan bentuk dari telur hingga ke bentuk dewasa yang siap melakukan reproduksi. Pergantian tahap bentuk tubuh ini seringkali sangat dramatis. Di dalam tiap tahap juga terjadi proses "pergantian kulit" yang biasa disebut proses pelungsungan. Tahap-tahap ini disebut instar. Ordo-ordo serangga seringkali dicirikan oleh tipe metamorfosisnya.

[sunting] Morfologi Serangga

Secara morfologi, tubuh serangga dewasa dapat dibedakan menjadi tiga bagian utama, sementara bentuk pradewasa biasanya menyerupai moyangnya, hewan lunak beruas mirip cacing. Ketiga bagian tubuh serangga dewasa adalah kepala (caput), dada (thorax), dan perut (abdomen).

[sunting] Peran serangga

Banyak serangga yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, diantaranya yaitu sebagai organisme pembusuk dan pengurai termasuk limbah, sebagai objek estetika dan wisata, bermanfaan pada proses penyerbukan maupun sebagai musuh alami hama tanaman, pakan hewan (burung) yang bernilai ekonomi tinggi , penghasil madu (dari genus Apis) dll

Cacing tanah

?Cacing tanah (Lumbricus terrestris)
Lumbricus terrestris, the Common European Earthworm
Lumbricus terrestris, the Common European Earthworm
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Annelida
Kelas: Clitellata
Ordo: Haplotaxida
Upaordo: Lumbricina
Families
  Acanthodrilidae
  Criodrilidae
  Eudrilidae
  Glossoscolecidae
  Lumbricidae
  Megascolecidae
Cacing tanah adalah nama yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta, yang kelas dan subkelasnya tergantung dari penemunya dalam filum Annelida.[rujukan?]

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Morfologi

Cacing tanah jenis Lumbricus mempunyai bentuk tubuh pipih. Jumlah segmen yang dimiliki sekitar 90-195 dan klitelum yang terletak pada segmen 27-32. Biasanya jenis ini kalah bersaing dengan jenis yang lain sehingga tubuhnya lebih kecil. Tetapi bila diternakkan besar tubuhnya bisa menyamai atau melebihi jenis lain.
Cacing tanah jenis Pheretima segmennya mencapai 95-150 segmen.Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan.Cacing tanah yang termasuk jenis Pheretima antara lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung.

[sunting] Aktivitas antimikroba

Cacing tanah merupakan makhluk yang telah hidup dengan bantuan sistem pertahanan mereka sejak fase awal evolusi, oleh sebab itu mereka selalu dapat menghadapi invasi mikroorganisme patogen di lingkungan mereka. Penelitian yang telah berlangsung selama sekitar 50 tahun menunjukkan bahwa cacing tanah memiliki kekebalan humoral dan selular mekanisme.Selain itu telah ditemukan bahwa cairan selom cacing tanah mengandung lebih dari 40 protein dan pameran beberapa aktivitas biologis sebagai berikut: cytolytic, proteolitik, antimikroba, hemolitik, hemagglutinating, tumorolytic, dan kegiatan mitogenic.
Cairan dari selom foetida Eisenia Andrei telah diteliti memiliki sebuah aktivitas antimikroba terhadap Aeromonas hydrophila dan Bacillus megaterium yang dikenal sebagai patogen cacing tanah. Setelah itu diperoleh dua protein, bernama Fetidins, dari cairan selom cacing tanah dan menegaskan bahwa aktivitas antibakteri ini disebabkan karena fetidins. Lumbricus rubellus juga memiliki dua agen antibakteri bernama Lumbricin 1 dan Lumbricin 2. Baru-baru ini, dua jenis faktor antibakteri yang mempunyai aktivitas seperti lisozim dengan aktivitas hemolitik serta pengenalan pola protein bernama selom cytolytic faktor (CCF) telah diidentifikasi dalam foetida Eisenia cacing tanah.Lysenin protein yang berbeda dan Eisenia foetida lysenin-seperti protein memiliki beberapa kegiatan yang diberikan cytolytic hemolitik, antibakteri dan membran-permeabilizing properti

Protein yang dimiliki oleh cacing tanah memiliki mekanisme antimikroba yang berbeda dengan mekanisme antibiotik.Antibiotik membunuh mikrorganisme tanpa merusak jaringan tubuh. Antibiotik membunuh mikroganisme biasanya dengan dua cara, yaitu dengan menghentikan jalur metabolik yang dapat menghasilkan nutrient yang dibutuhkan oleh mikroorganisme atau menghambat enzim spesifik yang dibutuhkan untuk mmbantu menyusun dinding sel bakteri. Sedangkan, mekanisme yang dilakukan oleh protein yang dimiliki oleh cacing tanah adalah dengan membuat pori di dinding sel bakteri. Hal ini menyebakan sitoplasma sel bakteri menjadi terpapar dengan lingkungan luar yang dapat mengganggu aktivitas dalam sel bakteri dan menyebabkan kematian. Dengan cara ini, bakteri menjadi lebih susah untuk menjadi resisten karena yang dirusak adalah struktur sel milik bakteri itu sendiri.