Entri Populer

Sabtu, 26 Maret 2011

TOKOH - TOKOH KIMIA

Heinrich Wieland, Nobel Kimiawan penguasa kimia organik dan biokimia


heinrich-wielandHeinrich Otto Wieland, Pemenang Hadiah Nobel Kimia Tahun 1927, dilahirkan pada tanggal 4 Juni 1877, sebagai anak laki-laki dari keluarga Württemberger, Dr. Theodor Wieland dan Elise Blom, di kota Pforzheim di mana ayahnya adalah seorang ahli kimia farmasi. Ia kuliah di Universitas Munich, Berlin dan Stutgart, lalu kembali ke Laboratorium Baeyer di Munich, yang mana pada tahun 1901 ia menerima gelar doktoral di bawah bimbingan Johannes Thiele. Di Munich, di mana ia memilih untuk menetap di sana, ia menerima venia legendi pada tahun 1904 dan pada tahun 1913 menerima beasiswa sebagai dosen di Laboratorium Kimia Universitas. Pada tahun 1917, ia memindahkan semua aktivitasnya di Kampus Tekhnik terdekat sebagai Profesor penuh. Dari tahun 1917-1918, ia berada di Institut Kaiser Wilhelm di Berlin-Dahlem, sibuk bekerja di Departemen Pertahanan. Pada tahun 1921, ia menerima panggilan ke Freiburg dan pada tahun 1925, ia kembali ke Munich atas permintaan Willstätter untuk menggantikannya sebagai kepala Universitas Munich. Selama 27 tahun , perkembangan laboratorium Munich berada di tangannya.
Penelitian ilmiah Wieland tercatat dalam 400 publikasi, meliputi bidang yang luas dalam kimia organik dan biokimia.

Otto Wallach, Nobel Kimiawan pelopor Minyak Atsiri


otto-wallachOtto Wallach, Pemenang Nobel Kimia  tahun 1910, dilahirkan pada tanggal 27 Maret 1847 di Königsberg, Jerman. Anak laki-laki dari pasangan Gerhard Wallach dan istrinya née Otillie Thoma. Ayahnya adalah seorang pegawai sipil kelas tinggi, menjadi Auditor General di Potsdam.
Selama awal masa pendidikannya di Gymnasium Potsdam, Wallach tampak sangat menyukai sejarah dan seni- pada saat itu mata pelajaran seperti kimia sangat sulit diajarkan di tingkat SMP.
Pada tahun 1867, ia pergi ke Göttingen untuk belajar kimia dengan Wöhler, Fittig, dan Hübner tapi itu tak lama. Ia lalu pergi ke Berlin untuk studi selama satu semester di bawah bimbingan A.W. Hofmann dan G. Magnus. Sekembalinya ke Göttingen, ia bekerja begitu keras, sehingga ia mendapat gelar doktornya pada tahun 1869 di bawah bimbingan Hübner-setelah melakukan studi hanya dalam lima semester. (Pada saat itu, jam kerja di laboratorium Wöhler adalah dari jam 7 pagi hingga jam 5 sore, di mana gas sudah dimatikan dan beberapa pekerjaan harus dilakukan dalam kondisi nyala llilin). Tesisnya terkait dengan posisi isomer dalam serangkaian toluena.
Pada tahun 1869 dan 1870, ia menjadi asisten H. Wichelhaus di Berlin, yang mana ia meneliti tentang nitrasi β-naftol. Pada tahun 1870, Easter menemukannya di Bonn dengan Kekulѐ. Selanjutnya, Easter sendiri yang menjadi seniman dalam hatinya dan menjadi sangat serius dalam membuat arsitektur jabatannya, menulis kepada Wallach: “Tidak akan menyakitkan bagimu untuk datang ke Bonn. Di sini kami sedang memimpin hidup seniman ilmiah”. Pada tahun yang sama, bagaimanapun, Wallach harus meninggalkan Bonn untuk tugas militer dalam perang Perancis-Prussia.
Setelah perang, ia mencoba ketiga kalinya untuk menetap di Berlin, bekerja dengan firma yang baru bernama “Aktien-Gesellschaft für Anilin-Fabrikation” (belakangan firma ini dikenal sebagai Agfa). Oleh karena kesehatan Wallach yang sudah rapuh, tidak tahan dengan uap berbahaya dari pabrik, maka pada tahun 1872, ia kembali ke Bonn, di mana ia tinggal selama 19 tahun. Ia mulanya menjadi asisten di laboratorium organik, dan berikutnya ditunjuk sebagai dosen pribadi. Pada tahun 1876, penunjukkannya sebagai Professor luar biasa. Ketika tahun 179, jabatan Ketua Farmakologi kosong, ia berkewajiban untuk mengisinya, yang memaksanya mengkhususkan diri pada bidang ini. Selama periode ini,  ia menemukan senyawa iminoklorida dengan mereaksikan fosfor pentaklorida dengan asam amida. Tapi ketika Kekulѐmenceritakan ketertarikannya pada sebuah lemari yang berisi penuh botol yang mengandung minyak esensial, dan mengundang Wallach untuk mempelajari kandungannya, Wallach tertarik. Wallach pun memasuki bidang studi baru di mana ia menjadi pionir terkenal selama lebih dari satu dekade, dan menjadi kerangka kerja penelitiannya yang utama.
Setelah publikasi pertamanya (1884), ia memunculkan pertanyaan pada keanekaragaman anggota grup C10H16, yang mana dalam praktik terbaru saat itu, disebut dengan beragam nama dimulai dari terpena, camfena, citrena, carvena, cinena, cajuputena, eucalyptina, hesperidina dan lain-lain. Penggunaan pereaksi umum seperti asam klorida dan asam bromida, ia berhasil mengenali perbedaan struktur antara senyawa-senyawa ini. Setahun berikutnya, ia bisa membedakan banyak senyawa yang saat itu tampak identik. Pada tahun 1909, ia mempublikasikan hasil studi ekstensifnya dalam bukunya Terpene und Campher, sebuah jilid buku sebanyak 600 halaman yang didedikasikan untuk murid-muridnya.

Peter Waage, peletak dasar Hukum Kimia Dasar

Ditulis oleh Diah FI pada 15-11-2009
peter-waagePeter Waage dilahirkan pada tanggal 29 Juni 1833, anak dari pemilik kapal dan juga ahli kapal Peter Pedersen Waage dan Regine Lovise Wattne Waage, di Pulau Hitter (sekarang dikenal sebagai Hidra) dekat Flekkefjord, Norwegia, sekitar 200 mil ke arah tenggara Christinia (sekarang dikenal sebagai Oslo). Ia dibesarkan di pulau ini, di mana nenek moyangnya telah tinggal sebagai pelaut selama berabad-abad. Karena ayahnya terbiasa di laut, Waage pun tumbuh di bawah perawatan ibunya, yang menjadi guru pertamanya. Ia mampu membaca pada usia empat tahun. Ketika bakat Waage dikenali, akhirnya dipertimbangkan bahwa ia harus mendapat pendidikan lebih lanjut daripada mengikuti pekerjaan keluarga sebagai pelaut yang menjadi tradisi. Sebagai anak muda, ia memiliki koleksi mineral, tanaman, serangga dan beberapa publikasinya terkait dengan mineralogi dan kristalografi.
Pendidikan Waage yang pertama di mulai di Flekkefjord ketika ia berusia 11 tahun. Kepala sekolah pun membujuknya untuk bersiap-siap kuliah di Universitas Christinia dengan memasuki tahun keempat Bergen Grammar School pada tahun 1849. Ia lulus ujian matrikulasinya dengan cum laudabilis dari Universitas Christinia pada tahun 1854, pada tahun yang sama menjalin persahabatan seumur hidupnya dengan Cato Maximilian Guldberg. Bersama dengan beberapa murid lainnya, mereka mendirikan klub informal kecil yang angotanya bertemu pada Sabtu sore untuk mendiskusikan permasalahan fisika dan kimia. Waage mempelajari kedokteran selama tiga tahun pertamanya di Universitas lalu beralih ke mineralogi dan kimia pada tahun 1857. Ia mendapat penghargaan Medali Emas Pangeran Mahkota untuk papernya yang berjudul “Development of the Theory of the Oxygen-Containing Acid Radicals,” (Pengembangan Teori Radikal Asam yang Mengandung Oksigen) yang muncul pada tahun 1859, pada tahun yang sama ketika bukunya dipublikasikan yang berjudul, Outline of Crystallography (Garis Besar Kristalografi) dengan bimbingan H. Mohn.
Setelah lulus pada tahun 1859, Waage mendapat beasiswa kimia, yang membuatnya memapu melakukan kunjungan penelitian selama setahun di Perancis dan Jerman (di mana sebagian besar hidupnya dihabiskan dengan Robert Wilhelm Bunsen di Heidelberg) pada musim semi berikutnya. Ia pun ditunjuk menjadi Dosen Kimia di Universitas Christinia pada tahun 1861 dan pada tahun 1866 ia dipromosikan menjadi Profesor satu-satunya di bagian Kimia pada Universitas tersebut.
Nama Waage terkait erat dengan sahabatnya Guldberg, khususnya untuk penemuan bersamanya pada hukum aksi massa. Hukum kimia dasar ini, yang sekarang dikenal oleh setiap pelajar pemula kimia, telah memiliki beberapa pelopor, tapi usaha bersama ahli ampiris Waage dan ahli teori Guldberg dibutuhkan untuk menghasilkan formulasi matematis yang umum dan mendasar pada peranan pereaksi dalam suatu sistem kesetimbangan kimia.

Richard Willstätter, Pemenang Hadiah Nobel Kimia tahun 1915

Ditulis oleh Diah FI pada 08-11-2009
richard-willstatterRichard Martin Willstätter  dilahirkan di Karlsruhe di Baden pada tanggal 13 Agustus 1872, dan bersekolah dasar di kota kelahirannya dan kemudian, ketika kedua orangtuanya pindah rumah, ia melanjutkan ke Technical School (Sekolah Tekhnik) di Nuremberg. Ketika ia berusia 18 tahun, ia pergi ke Universitas Munich di mana ia belajar Sains, kemudian bekerja di Departemen Kimia di bawah bimbingan Baeyer dan meneta di sana untuk lima belas tahun berikutnya, awalnya sebagai mahasiswa, kemudian dari tahun 1896 bekerja sebagai dosen sambil melakukan penelitiannya sendiri secara independen, hingga di awal tahun 1802, ia menggantikan J. Thiele sebagai Profesor Luar Biasa.
Sebagai seorang anak muda, ia mempelajari dasar-dasar struktur dan sintesis alkaloid tanaman seperti stropin dan kokain. Pada hal ini, seperti penelitian berikutnya mengenai kuinon dan senyawa tie kuinon yang menjadi struktur dasar zat pewarna, ia mencari kemampuan metode kimia yang dibutuhkan agar ia bisa meneliti secara ekstensif dan meneliti pigmen tanaman dan hewan yang lebih rumit. Untuk melakukan semua ini, fasilitas bekerja yang ada di laboratorium munich terlalu terbatas dan ia begitu senang untuk menerima tawaran pertama dari Ketua Profesor yang ia terima pada musim panas tahun 1905. Inilah alasannya ia datang ke Federal Technical College (Kampus Tekhnik Federal) Zurich.
Selama tujuh tahun di Swiss inilah masa terbaik dan masa paling nyata baginya. Tapi ketika penelitian dan dunia pengajaran memberikannya kepuasan yang luar biasa, pada saat yang sama ia menderita ketidakberuntungan secara pribadi dan sering menyendiri. Ia menikmati penelitiannya di Zurich  sehingga ia tidak berpikir pada tahun-tahun tersebut adalah masa tunggu hingga ia dipanggil kembali ke Jerman pada tahun 1912. Untuk hari peringatan Universitas Berlin, Kaiser Wilhelm telah mendirikan sebuah organisasi untuk meningkatkan pengetahuan sains, Society for the Promotion of scientific Knowledge, dan badan ini telah mendirikan Institut Kimia di Berlin/Dahlem. Ia lalu ditawarkan sebuah laboratorium penelitian yang bersamaan dengan beasiswa kehormatan untuk profesor di Universitas Berlin.
Pada dua tahun sebelum pecahnya perang dunia I, ia bersama dengan timnya, bekerjasama sehingga mampu melakukan penelitian pada klorofil dan hubungannya untuk menyelesaikan penelitian pada hemoglobin dan pada pergantian berikutnya, ia melakukan studi pada antosianin, bahan pewarna pada buah dan bunga. Penelitian pada pigmen tanaman ini, khususnya pada klorofil, mendapat penghargaan Hadiah Nobel Kimia (1915), tepat ketika ia telah memutuskan untuk menerima panggilan ke Universitas Munich, dansekali lagi menjadi pengganti gurunya, Adolf von Baeyer, dan mengambil peranan aktif dalam pengajaran universitas .
Pada periode ketika Willstätter melanjutkan pada garis kepentingan mendasar, dan penelitiannya yang brilian dan berhasil, sekarang dikenal sebagai prestasi seorang pionir. Penelitian tentang fotosintesis dan pada alam dan aktivitas enzim yang menjadi awal biokimia modern. Pada saat itu, metode dikembangkan sejauh mendapatkan konzentrat enzim melalui adsorpsi tidak memungkinkan untuk mendapatkan enzim dalam bentuk kristal. Dalam hal ini, Willstätter melakukan penelitian penting ada adsorben, logam hidroksida, hidrogel dan asam silikat. Sebagai tambahan, ia sangat berkonsentrasi pada masalah kimia teoretis. Jadi, ia mencapai sintesis pertama untuk senyawa siklooktatetraena dan membandingkannya dengan benzena; sehingga ia melanjutkan percobaan untuk menghasilkan siklobutadiena.

Darleane C. Hoffman, Kimiawati ahli Kimia Nuklir

Ditulis oleh Diah FI pada 25-10-2009
darleane-c-hoffmanDarleane C. Hoffman, seorang ahli kimia nuklir, diberi penghargaan Medali Priestly yang prestisius oleh Himpunan Kimia Amerika (American Chemical Society) pada bulan Maret 2000, “Sebagai pengakuan atas kerja pionir yang dilakukannya selama hampir 50 tahun”. Pada saat penghargaan ini diumumkan, grup penelitian yang ia pimpin dengan Kenneth Gregorich dan Heino Nitsche di Laboratorium Lawrence Livermore di Kalifornia, telah membuat unsur bermassa berat 118,116 dan 114.
Darleane dilahirkan pada tanggal 8 November 1926 di Terril, Iowa. Ia dan kakak laki-lakinya, Sherril, adalah anak-anak dari Carl dan Elverna Christian. Setelah menyelesaikan SMU, ia melanjutkan ke Kampus Iowa (sekarang dikenal sebagai Universitas Sains dan Tekhnologi Iowa) . Ketika belajar kimia dari Nellie Naylor, ia beralih jurusan dari seni terapan ke kimia Naylor adalah guru yang menginspirasi dan berbakat. Darleane lulus dengan gelar B. S dalam bidang kimia pada tahun 1948. Ia menetap di Iowa untuk pascasarjananya, dan mendapatkan gelar Ph.D. dalam bidang kimia pada tahun 1951. Tak lama kemudian, ia menikah dengan rekan pasca sarjananya, Marvin Hoffman.  Ketika Marvin menyelesaikan tesis Ph.D.nya, Darleane pergi berkerja di Laboratorium Nasional Oak Ridge. Pada tahun 1952, Marvin menerima jabatan di Laboratorium Nasional Los Alamos. Darleane pun menyusul ke sana pada tahun 1953. Darleane dan Marvin Hoffman memiliki dua anak, Maureane, lahir tahun 1957, dan Daryl, lahir tahun 1959. Maurean adalah seorang profesor di Sekolah Kedokteran Universitas Duke, dan Daryl adalah ahli bedah di Palo Alto, Kalifornia.
Darleane Hoffman bekerja di Los Alamos selama 31 tahun, khususnya dalam meneliti unsur baru dan isotop dari sisa-sisa pengujian nuklir. Ia juga mempelajari reaksi fisi spontan isotop fermium yang diketahui, yang diisolasi dari sisa-sisa tersebut. Ia menerapkan keahliannya pada masalah migrasi nuklida pada lingkungan, yang mengarah kepada pengembangan Proyek Gunung Yucca, sebuah tempat penyimpanan bawah tanah untuk llimbah nuklir.
Pada tahun 1984, Hoffman diterima sebagai profesor dalam departemen kimia Universitas Kalifornia, Berkeley. Secara bersamaan, ia menjadi ketua Grup Nuklir Unsur Berat dan Radiokimia di Divisi Sains Nuklir. Hoffman pensiun pada tahun 1991, tapi telah melanjutkan penelitian unsur berat dengan aktif di Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley dan bersama lembaga lain seperti Institut Glenn T. Seaborg untuk Sains Transuranium, yang ikut didirikannya. Ia telah mendapat penghargaan prestisius dalam bidang kimia; Medali Garvan pada tahun 1991, Medali Sains Nasional tahun 1997, dan penghargaan ACS untuk Kimia Nuklir (satu-satunya wanita yang menerima penghargaan ini). Ia telah menerbitkan buku berjudul The Transuranium People : The Inside Story (Cerita di balik Kisah orang-orang Transuranium), yang ia awasi bersama Seaborg dan Ghiorso.

tephanie Kwolek, kimiawati sang penemu Kevlar

Ditulis oleh Diah FI pada 18-10-2009
stephanie-kwolekStephanie Kwolek dilahirkan pada tanggal 31 Juli 1923 di New Kensington, Pensylvania, anak dari John dan Nellie Zajdel Kwolek. Ayah Stephanie wafat ketika ia berusia 10 tahun, dan ibunya mendapatkan pekerjaan dengan Perusahaan Aluminum Amerika untuk mendukung kelanjutan hidup Stephanie dan saudara laki-lakinya.
Kwolek kuliah di Institut Tekhnologi Carnegie (kampus wanita , yang sekarang dikenal sebagai Universitas Carnegie Mellon) di Pittsburgh pada tahun 1942, lulus dengan gelar sarjana di bidang kimia pada tahun 1946. Tak lama kemudian, ia memulai karirnya di Departemen serat tekstil DuPont  di Buffalo, New York.
Ketika di DuPont, Kwolek ditugaskan untuk meneliti serat baru berkinerja tinggi yang bersifat tahan asam dan basa, dan stabil pada suhu tinggi. Setelah penelitian dan percobaan yang cukup lama, ia menciptakan polimer cair, yag setelah digulung, lebih kuat lima kali dari baja dan memiliki kerapatan serat kaca. Polimer ini disebut Kevlar® dan didaftarkan sebagai paten milik DuPont.
Ia mendapat penghargaan Medali Perkin 1997 dari Himpunan Kimia Amerika (American Chemical Society) untuk pencapaian yang luar biasa dalam kimia terapan, sebagai wanita kedua yang menerima penghargaan ini.
Kwolek menerima Penghargaan Kilby, Medali Tekhnologi Nasional, dan penghargaan dari Himpunan Kimia Amerika untuk Penemuan Kreatif. Pada tahun 1995, ia termasuk ke dalam Hall of Fame Penemu Nasional.
Stephanie Kwolek pensiun dari DuPont pada tahun 1986 dan tinggal di Delaware.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar